Minggu, 26 Juli 2020

Wasiat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam Tentang Wanita

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
Artinya : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia mencipta-kan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya,” [Ar-Ruum30: 21]
Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan isteri sebagai salah satu tanda kekuasaan Allah yang harus dijaga.
Ia adalah salah satu nikmat-Nya yang wajib disyukuri, sebagaimana yang diperintahkan-Nya.

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada kita untuk mengikuti perintah-perintah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Yaitu dalam firman-Nya :
أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ
Artinya : “… Taatilah Allah dan taatilah Rasul(-Nya)…” [An-Nisaa’4: 59]
Dan di antara perintah yang sangat beliau tegaskan dan sering beliau sebut-sebut ialah hak wanita yang lemah ini.

Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk mengetahui haknya atas kita dan menunai-kan hak tersebut dalam bentuknya yang paling sempurna.
Saudaraku yang tercinta, dengarlah akan hak-hak isterimu, sehingga engkau bersyukur kepada Allah atas nikmat ini serta meng-ikuti perintah-perintah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, berkenaan dengan hal itu juga agar engkau tidak menzhaliminya, karena kezhaliman adalah kegelapan pada hari Kiamat.

1. Wasiat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam Tentang Wanita
Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلاَ يُؤْذِيْ جَارَهُ، وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّهُنَّ خُلِقْنَ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْئٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيْمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا.
Artinya : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia menganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita.
Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya.
Jika engkau meluruskannya, maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok.
Oleh karena itu, berbuat baiklah kepada wanita.”

Al-Bukhari meriwayatkan juga dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اَلْمَرْأَةُ كَالضِّلَعِ، إِنْ أَقَمْتَهَـا كَسَرْتَهَا، وَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا، وَفِيْهَا عِوَجٌ.
Artinya : “Wanita itu seperti tulang rusuk; jika engkau luruskan (tegak-kan), engkau mematahkannya, dan jika engkau bersenang-senang dengannya, maka engkau dapat bersenang-senang dengannya, sedangkan di dalamnya ada kebengkokan.”

Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallah anhu, ia mengatakan : “Kami takut berbicara dan bersenda gurau dengan wanita-wanita (isteri) kami pada masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena khawatir akan turun suatu ayat kepada kami. Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah meninggal, kami pun bercakap-cakap dan bersenda gurau.”
Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
إِنِّيْ أُحَرِّجُ عَلَيْكُمْ حَقَّ الضَّعِيْفَيْنِ: اَلْيَتِيْمِ وَالْمَرْأَةِ.
Artinya : “Sesungguhnya aku mengkhawatirkan hak dua orang yang lemah atas kalian: anak yatim dan wanita.”

Al-Hakim meriwayatkan dari Samurah Radhiyallahua anhu secara marfu’ :
خُلِقَتِ الْمَرْأَةُ مِـنْ ضِلَعٍ، فَإِنْ تُقِمْهَا تُكْسِرْهَـا فَدَارِهَا، تَعِشْ بِهَا.
Artinya : “Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk; jika kamu meluruskannya, maka kamu mematahkannya.
Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan dapat hidup bersamanya.”

Al-Hafizh berkata dalam al-Fat-h : “Hadits ini berisi anjuran agar berlemah lembut untuk melunakkan hati.
Hadits ini pun berisi cara memimpin wanita, yaitu dengan cara memaafkan mereka dan bersabar terhadap kebengkokan mereka.
Dan siapa yang ingin meluruskan mereka, berarti mengambil manfaat (adanya) mereka.
Karena setiap manusia membutuhkan wanita ; ia merasa tenteram kepadanya dan menjadikannya sebagai penopang kehidupannya.
Seolah-olah beliau mengatakan : ‘Mengambil manfaat mereka tidak akan tercapai kecuali dengan bersabar terhadapnya.’”

Bahkan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan terhadap mereka di akhir kehidupannya, dan hal itu pada haji Wada’.
Sebagaimana at-Tirmidzi meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
أَلاَ وَاسْتَوْصُوْا بِالنِّسَـاءِ خَيْرًا، فَإِنَّهُنَّ عَوَانٌ عِنْدَكُمْ -أَيْ أسِيْرَاتٍ- لَيْسَ تَمْلِكُوْنَ مِنْهُنَّ شَيْئًا غَيْرَ ذَلِكَ، إِلاَّ أَنْ يَأْتِيْنَ بِفَـاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ، فَإِنْ فَعَلْنَ فَـاهْجُرُوْهُنَّ فِـي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْاهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ، فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوْطِئْنَ فُرُشَكُمْ مَنْ تَكْرَهُوْنَ، وَلاَ يَأْذَنَّ فِيْ بُيُوْتِكُمْ لِمَنْ تَكْرَهُوْنَ، أَلاَ وَحَقَّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَنْ تُحْسِنُوْا إِلَيْهِنَّ فِيْ كِسْوَتِهِنَّ وَطَعَامِهِنَّ.
Artinya : “Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita.
Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi kalian.
Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista.
Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai.
Jika ia mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka.
Mereka pun tidak boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian.
Ketahui-lah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka.”

Syaikh al-Albani rahimahullah berkata : “Makna عَـوَانٌ (dalam hadits di atas) adalah أَسِيْرَاتٌ (tawanan).
Kaum wanita diserupakan sebagai tawanan di sisi kaum pria, karena kaum pria memerintah dan berkuasa atas mereka.”

Dalam riwayat Muslim :
اِتَّقُوا اللهَ فِـي النِّسَـاءِ، فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوْهُنَّ بِأَمَـانَةِ اللهِ، وَاسْـتَحْلَلْتُمْ فُرُوْجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللهِ، وَلَهُنَّ عَلَيْكُـمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ.
Artinya : “Bertakwalah kepada Allah dalam perihal wanita.
Karena sesungguhnya kalian mengambil mereka dengan amanat Allah dan dihalalkan atas kalian kemaluan mereka dengan kalimat Allah.
Maka hak mereka atas kalian adalah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan cara yang ma’ruf.”
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia mengatakan : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ.
Artinya : ‘Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah.
Jika ia tidak menyukai satu akhlak darinya, maka ia menyukai yang lainnya.

2. Diharmkan Menyebarkannya Rahasianya
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu, ia menuturka.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، اَلرَّجُلُ يُفْضِي إِلَى امْرَأَتِهِ وَتُفْضِيْ إِلَيْهِ ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا
Artinya : ‘Manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah laki-laki yang ‘mendatangi’ isterinya,
dan wanita itu pun ‘mendatangi’ suaminya, kemudian ia (laki-laki itu) menyebarkan rahasia isterinya."
Imam an-Nawawi rahimahullah berkata : “Hadits ini berisi pengharaman laki-laki menyebarkan apa yang berlangsung antara dirinya dengan isterinya, misalnya tentang hubungan suami isteri dan menyifati hal itu secara detil serta apa yang berlangsung pada diri wanita, baik ucapan, perbuatan maupun sejenisnya pada saat berhubungan.
Adapun sekedar menyebut hubungan badan, jika tidak ada faidah di dalamnya dan tidak dibutuhkan, maka hal itu makruh, karena bertentangan dengan etika yang baik.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ.
Artinya : ‘Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah dia berkata dengan perkataan yang baik atau diam.”

3. Di antara haknya ialah, Engkau mengijinkannya keluar untuk kebutuhannya yang mendesak
Kaum wanita pada masa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai cadar, dan mereka keluar untuk keperluan mereka, seperti pergi untuk buang hajat sebelum wc dibuat di dalam rumah, atau pergi untuk keperluan yang mendesak.
Tidak sebagaimana kaum wanita pada hari ini, mereka keluar, baik untuk suatu keperluan maupun tidak, dengan bersolek, berhias dan memakai parfum.
Al-Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia menuturkan : “Saudah binti Zam’ah keluar pada suatu malam, lalu ‘Umar melihat-nya dan mengenalinya seraya mengatakan : ‘Wahai Saudah, demi Allah, engkau tidak dapat menyembunyikan dirimu dariku.’

Maka ia pun kembali kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyebutkan hal itu kepada beliau, pada saat itu beliau berada di rumahku sedang makan malam dan tangan beliau sedang memegang tulang yang masih terdapat sisa daging padanya.

Kemudian wahyu diturunkan kepada beliau, lalu (hidangan) diangkat dari beliau, seraya bersabda :
قَدْ أَذِنَ اللهُ لَكُنَّ أَنْ تَخْرُجْنَ لِحَوَائِجِكُنَّ.
Artinya : ‘Sesungguhnya Allah telah mengizinkan kepada kalian keluar untuk keperluan (hajat) kalian.’
Hisyam bin ‘Urwah berkata: ‘Maksudnya adalah buang hajat, yaitu buang air besar.”
Dalam riwayat ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata : “Kemudian Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat tentang hijab.”
Yang menyebabkan ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu melakukan hal itu karena dia menginginkan turunnya wahyu mengenai hijab.
Dan ternyata, turunnya ayat hijab menyelarasi pendapat ‘Umar bin al-Khaththab.

Tetapi, keluarnya wanita dari rumahnya harus disertai beberapa syarat, yaitu :
a. Komitmen dengan hijab syar’i yang dapat menutupi tubuh wanita dan wajahnya, serta tidak berdandan dengan pakaian yang berwarna-warni, dan (hendaknya) memakai pakaian yang longgar.
b. Tidak berbaur dengan kaum pria.
c. Tidak memakai parfum.
Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa jika wanita melakukan hal itu, berarti dia adalah seorang yang demikian dan demikian, maksudnya pezina.

Jika wanita tidak komitmen dengan hal itu, dan keluarnya itu untuk kepentingan yang mendesak, maka dia tidak boleh keluar dari rumahnya tanpa memenuhi syarat yang kami sebutkan tadi.
Demikianlah walau masih banyak kekurangan dan mungkin ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan kita semua semakin bersyukur atas karunia dan limpahan nikmat dari Allah SWT.
Wallahu a'lam.

Kumpulan Hadits Tentang Senyuman

Hadist yang dishare kali ini adalah kumpulan hadits tentang senyum dalam islam lengkap.
Dimana didalam hadist Nabi Muhammad SAW mengenai tersenyum ini bisa ditarik kesimpulan bahwa tersenyum kepada saudara sesama muslim adalah sedekah dan mendapatkan pahala ibadah.
Ini sangatlah luar biasa mengingat tersenyum adalah hal yang sangat mudah dilakukan oleh siapapun, tapi Allah Swt mengganjarnya dengan pahala dan dianggap sebagai shadaqah.

Maka dari itu mulai sekarang jangan cemberut saja dan pelit dalam senyuman.
Semuanya berpahala dan membawa manfaat besar bagi kita yang mau tersenyum setiap saat kepada saudara dan sahabatnya.
Setiap bertemu, tegur dan sapalah dengan memberi salam dan tersenyum kepada saudara kita.

Dalil hadits tentang tersenyum ini bisa kita dilihat dalam sabda Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang keutamaan dan manfaatnya.
Bahkan Nabi Muhammad SAW pun selalu tersenyum kepada siapapun.
Karena memang tidak ada ruginya kita tersenyum, dengan tersenyum maka hubungan dan silaturahmi akan terjalin serta yang paling, penting itu adalah sedekah dan ibadah seperti yang dijelaskan dalam hadist tentang senyuman yang akan kita share di artikel ini.
Langsung saja selengkapnya simak berikut ini kumpulan hadits tentang senyum dalam bahasa arab dan artinya.

Hadits Tentang Senyum
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ صَدَقَةٌ
Artinya : “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu" (HR. Tirmidzi).

وَعَنِ الْحَسَنِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيِّ قَالَ: مِنَ الصَّدَقَةِ أَنْ تُسَلِّمَ عَلَى النَّاسِ، وَأَنْتَ طَلِيقُ الْوَجْهِ
Artinya : Termasuk sedekah adalah engkau mengucapkan salam dengan wajah ceria kepada orang-orang. (HR. Ibnu Abi ad-Dunya)

لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
Artinya : “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (H.R. Muslim no 2626).

Dari Jarir bin Abdillah ra dia berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Saw tidak pernah menolak aku untuk duduk bersama beliau.
Dan tidaklah beliau melihatku kecuali beliau tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i ra dia berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. Tirmidzi)

Jabir bin Samurah ra berkata, ia menceritakan tentang kebiasaan Rasulullah Saw, “Beliau biasanya tidak berdiri dari tempat shalat di mana beliau shalat shubuh padanya kecuali setelah terbit matahari.
Apabila matahari telah terbit barulah beliau berdiri.
Sementara itu para sahabat bercakap-cakap membicarakan kejadian di masa jahiliyah, lalu mereka tertawa, sedangkan beliau hanya tersenyum.” (HR. Muslim).

Dari Abu Dzarr ra dia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria." (HR. Muslim)

”Suatu hari aku dan para sahabat berjalan bersama-sama Rasulullah Saw.
Ketika itu baginda memakai selimut dari daerah Najran yang hujungnya agak kasar.
Tiba-tiba baginda bertemu dengan seorang Badwi( Arab Pedusunan).
Tanpa disangka, lelaki Badwi itu langsung menarik selimut Rasulullah s.a.w dengan kuat sehingga aku melihat kesan merah di bahu baginda.
Lelaki Badwi itu dengan kasar berkata, “suruh orangmu memberi harta Allah kepadaku yang engkau simpan sekarang juga!”
Kelakuan kasar dan sombong si Badwi tersebut membuatkan para sahabat sangat marah dan ingin mengajarnya.

Namun Rasulullah melayan sikap kasar lelaki Badwi itu dengan senyuman dan berkata kepada kami dengan senyum manis pula,
“berilah lelaki ini makanan apa sahaja yang dia mahu. Kami lantas memberi si Badwi makanan yang dia pinta.
Dan kami tidak jadi mengajar si Badwi kerana senyuman Rasulullah saw. ( HR at-Tabrani no. 7695 )

”Tidak pernah sekalipun aku melihat Rasulullah s.a.w tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan kerongkongnya.
Akan tetapi, tertawanya baginda adalah dengan tersenyum.” ( HR al-Bukhari no. 8217)

”Janganlah kamu banyak tertawa kerana banyak tertawa akan mematikan hati.” ( HR Ibnu Majah no. 4183 )

“Tertawalah sedikit kerana banyak tertawa itu mematikan hati.” ( HR Muslim no. 1499)

“Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati dan menghilangkan kharisma seorang Mukmin.” (HR at-Tirmizi no. 2227)

Diriwayatkan At-Tirmidzi, Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu Rasulullah SAW menuturkan keluhuran budi pekerti beliau.
Ia berkata, ”Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau.
Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya.
Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas.” (Riwayat At-Tirmidzi)

Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul.” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu.” (H.R. al-Hakim 1212)

”Celakalah manusia yang berbicara padahal dia berbohong hanya sekadar untuk membuat orang lain ketawa.
Celakalah dia dan celakalah dia.” ( HR Abu Daud no. 4454).

Demikianlah walau masih banyak kekurangan dan mungkin ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan kita semua semakin bersyukur atas karunia dan limpahan nikmat dari Allah SWT.
Wallahu a'lam.

Kumpulan Hadits Tentang Fitnah Dalam Islam

Dalam banyak hadits tentang fitnah, Nabi Muhammad SAW telah bersabda mengenai fitnah ini secara detail.
Bagaimana bahaya fitnah hingga apa saja hukuman bagi yang suka memfitnah.
Juga dijelaskan bahwa di dunia ini akan banyak terjadi berbagai macam fitnah mulai dari fitnah wanita, fitnah dajjal di hari akhir kelak, fitnah harta dan fitnah yang terjadi antara sesama muslim.
Kata fitnah berasal dari bahasa Arab (الفِتْنَةُ) yang bermakna ujian dan cobaan.
Di dalam Al-Qur’an dan hadits tentang larangan fitnah sendiri ada banyak, seperti fitnah bermaksud Syirik Dalam Islam, berpaling dari jalan yang benar, sesat, pembunuhan dan kebinasaan, perselisihan dan peperangan, kemungkaran dan kemaksiatan.

Termasuk adalah menyebar berita dusta atau bohong atau mengada-ngada yang kemudian merugikan orang lain juga termasuk dalam fitnah.
Juga dijelaskan kondisi zaman yang dipenuhi fitnah yang bermacam macam.
Salah satu bahaya fitnah adalah bisa menimbulkan kesengsaraan.
Oleh sebab berita yang disebarkan tidaklah benar, fitnah sangat merugikan terutama bagi orang yang difitnah dan bisa jadi harga dirinya hancur di mata masyarakat dan menjadi bahan cemoohan.
Sedangkan bagi yang memfitnah sendiri tidak akan lagi bisa dipercaya dan setiap orang pasti akan menjauhinya.

Perbuatan fitnah ini sangatlah dibenci oleh Allah Swt dan dilarang keras menurut syariat agama islam.
Bahkan dikatakan jika fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
Maka dari itu kita dilarang memfitnah siapapun juga karena hanya menimbulkan kerusakan dan yang memfitnah akan mendapatkan dosa besar.
Hal ini bisa ditemui di dalil hadits tentang fitnah dimana Nabi Muhammad Saw sudah menjelaskan seputar fitnah ini.
Dan langsung saja untuk lebih jelasnya simak berikut ini daftar kumpulan hadits tentang fitnah dalam islam lengkap tulisan bahasa arab dan artinya.

Hadits Tentang Fitnah
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُرُ الْهَرْجُ ». قَالُوا وَمَا الْهَرْجُ قَالَ « الْقَتْلُ »
Artinya : "Zaman akan semakin dekat, dicabutnya ilmu, akan timbul fitnah-fitnah, dimasukkan (ke dalam hati) sifat kikir dan akan banyak al harj", mereka (para shahabat) bertanya : "Apakah al harj,wahai Rasulullah?", beliau menjawab : "Pembunuhan". HR. Bukhari dan Muslim

لَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا بَلَاءٌ وَفِتْنَةٌ
Artinya : "Tidaklah akan tersisa dari dunia ini melainkan cobaan dan fitnah."(HR. Ibnu Majah)

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيْهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيْهَا الْأَمِيْنُ وَيَنْطِقُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيْلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِى أَمْرِ الْعَامَّةِ
Artinya : Rasulullah saw. bersabda : "Akan datang tahun-tahun penuh dengan kedustaan yang menimpa manusia.
Pendusta dipercaya, orang yang jujur didustakan, amanat diberikan kepada pengkhianat, orang yang jujur dikhianati, dan Ruwaibidlah turut bicara."
Lalu beliau ditanya, "Apakah Ruwaibidlah itu?" beliau menjawab : "Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan orang banyak (umat)." (HR. Ibnu Majah)

سَتَكُوْنَ فِتَنٌ القاعِدُ فِيْها خَيْرٌ مِنَ الْقَائِمِ والقائمُ فيها خيرٌ من المَاشِي والماشِي فيها خير من السَّاعِي. مَنْ تَشَرَّفَ لَها تَسْتَشْرِفْهُ وَمَنْ وَجَدَ مَلْجَأً أَوْ مَعَاذاً فَلْيَعِذْ بِهِ
Artinya : “Kelak akan ada banyak kekacauan dimana di dalamnya orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik daripada yang berusaha (dalam fitnah).
Siapa yang menghadapi kekacauan tersebut maka hendaknya dia menghindarinya dan siapa yang mendapati tempat kembali
atau tempat berlindung darinya maka hendaknya dia berlindung.” (HR. Al-Bukhari no. 3601 dan Muslim no. 2886)

سَتَكُوْنُ فِتَنٌ وَفِرْقَةٌ فَإِذَا كَانَ كَذَلِكَ فَاكْسِرْ سَيِفَكَ وَاتَّخِذْ سَيْفاً مِنْ خَشَبٍ
Artinya : “Kelak akan ada banyak kekacauan dan perpecahan.
Jika sudah seperti itu maka patahkanlah pedangmu dan pakailah pedang dari kayu.” (HR. Ahmad no. 20622).

ما تركت بعدي فتنة هي أضر على الرجال من النساء
Artinya : “Tidak aku tinggalkan di masa setelah aku nanti fitnah yang lebih memadharati kaum lelaki dari pada fitnah wanita.” (HR Bukhari 5096, Muslim 2740).

تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
Artinya : “Berlindunglah kalian kepada Allah dari segala fitnah, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi”. (HR Muslim : 2867).

لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَقْتَتِلَ فِئَتَانِ عَظِيْمَتَانِ يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا مَقْتَلَةٌ عَظِيْمَةٌ دَعْوَتُهُمَا وَاحِدَةٌ وَحَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ قَرِيْبٌ مِنْ ثَلاَثِيْنَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُوْلُ اللهِ وَحَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ وَهُوَ الْقَتْلُ وَحَتَّى يَكْثُرَ فِيْكُمُ الْمَالُ فَيَفِيْضَ حَتَّى يُهِمَّ رَبَّ الْمَالِ مَنْ يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ وَحَتَّى يَعْرِضَهُ عَلَيْهِ فَيَقُوْلَ الَّذِي يَعْرِضُهُ عَلَيْهِ: لاَ أَرَبَ لِي بِهِ؛ وَحَتَّى يَتَطَاوَلَ النَّاسُ فِي الْبُنْيَانِ وَحَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُوْلُ: يَا لَيْتَنِي مَكَانَهُ؛ وَحَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَآهَا النَّاسُ يَعْنِي آمَنُوا أَجْمَعُوْنَ فَذَلِكَ حِيْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيْمَانِهَا خَيْرًا
Artinya : “Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga dua kelompok besar saling berperang dan banyak terbunuh di antara dua kelompok tersebut, yang seruan mereka adalah satu.
Dan hingga dibangkitkannya para Dajjal lagi pendusta hampir 30 orang, semuanya mengaku bahwa dirinya Rasulullah, dicabutnya ilmu, banyak terjadi gempa, zaman berdekatan,
fitnah menjadi muncul, banyak terjadi pembunuhan, berlimpah ruahnya harta di tengah kalian sehingga para pemilik harta bingung terhadap orang yang akan menerima shadaqahnya.
Sampai dia berusaha menawarkannya kepada seseorang namun orang tersebut berkata : ‘Saya tidak membutuhkannya’; orang berlomba-lomba dalam meninggikan bangunan.
Ketika seseorang lewat pada sebuah kuburan dia berkata : ‘Aduhai jika saya berada di sana’; terbitnya matahari dari sebelah barat dan apabila terbit dari sebelah barat di saat orang-orang melihatnya, mereka beriman seluruhnya (maka itulah waktu yang tidak bermanfaat keimanan bagi setiap orang yang sebelumnya dia tidak beriman atau dia tidak berbuat kebaikan dengan keimanannya).

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ، فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّار
Artinya : Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ‘Tahukah kalian siapakah orang yang muflis (bankrap) itu?
Para sahabat menjawab, ‘Orang yang muflis (bankrap) diantara kami adalah orang yang tidak punya dirham dan tidak punya harta.’
Rasulullah SAW bersabda, ‘Orang yang muflis (bankrap) dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) melaksanakan shalat, menjalankan puasa dan menunaikan zakat, namun ia juga datang (membawa dosa) dengan mencela si ini, menuduh si ini (memfitnah), memakan harta ini dan menumpahkan darah si ini serta memukul si ini.
Maka akan diberinya orang-orang tersebut dari kebaikan-kebaikannya.
Dan jika kebaikannya telah habis sebelum ia menunaikan kewajibannya, diambillah keburukan dosa-dosa mereka, lalu dicampakkan padanya dan ia dilemparkan ke dalam neraka. (HR: Muslim No. 2581)

عَصَمَنِي اللَّهُ بِشَيْءٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا هَلَكَ كِسْرَى، قَالَ: “مَنْ اسْتَخْلَفُوا؟ ” قَالُوا: ابْنَتَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمْ امْرَأَةً”، قَالَ: فَلَمَّا قَدِمَتْ عَائِشَةُ يَعْنِي البَصْرَةَ ذَكَرْتُ قَوْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَصَمَنِي اللَّهُ بِهِ: هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ
Artinya : Allah telah menjaga ku dari fitnah (perang jamal) berkat sesuatu (satu hadits) yang aku dengar dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
Ketika Kisra (raja Persia) meninggal, beliau bersabda, “siapa penggantinya?” Para Sahabat menjawab, “putrinya”, maka beliau pun bersabda, “Tidak akan sukses selamanya sebuah kaum, yang menyerahkan urusan mereka (pemimpin) kepada seorang perempuan”.
Abu Bakrah radhiyallahu anhu berkata, “Ketika Aisyah radhiyallahu berangkat ke Bashrah, aku ingat hadits Rasulullah tersebut, maka Allah pun menyelamatkan aku (dengan tidak ikut ikutan fitnah yaitu peperangan jamal)”. (HR Tirmidzi : 2262)

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wa sallam) “Bersegeralah untuk mengerjakan amalan-amalan shaleh sebelum datang berbagai fitnah seperti potongan-potongan kegelapan malam, di mana seseorang beriman di waktu pagi hari, kemudian menjadi kafir di sore hari, ataupun beriman di sore hari, kemudian menjadi kafir di pagi hari.
Dia menjual agamanya demi kepentingan dunia.” (HR. Muslim)

Dari Abu Musa Al-Asy’ari, dia berkata, Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wa sallam) bersabda, “Sesungguhnya menjelang terjadinya hari kiamat, akan terjadi berbagai macam fitnah seperti potongan-potongan kegelapan malam, di mana seseorang beriman di waktu pagi hari kemudian menjadi kafir di sore hari, ataupun beriman di sore hari kemudian menjadi kafir di pagi hari.
Ketika itu, orang yang duduk lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik dari orang yang berjalan,
dan orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berlari, maka hancurkanlah busur-busur kalian, putuskanlah tali-tali busur kalian, serta pukulkanlah pedang-pedang kalian kepada bebatuan, dan jika fitnah tersebut memasuki kediamannya, hendaklah dia menjadi sebaik-baik anak Adam.” (HR. Abu Dawud).

Tidak akan terjadi hari kiamat sampai ada seseorang melewati kuburan lalu berkata, “Seandainya aku berada di tempatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis Rasulullah SAW diriwayatkan dari Hudzaifah ra berkata : Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah."
Hudzaifah berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallalluhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Fitnah dibentangkan di atas hati-hati seperti tikar, berulang-ulang.
Hati yang menyerap fitnah tersebut disematkan di dalamnya titik hitam, sedangkan hati yang menolak fitnah tersebut disematkan titik putih, sampai memenuhi dua hati itu.
Hati yang pertama putih bersih, tidak akan terganggu oleh fitnah sedikitpun selama langit dan bumi masih tegak.
Sedangkan hati yang kedua hitam pekat, seperti cangkir terbalik, tidak mengenal yang ma’ruf dan tidak mampu mengingkari kemungkaran, hanya mengikuti hawa nafsunya.” (HR. Muslim).

Dari Abdullah bin Umar radliyallahu anhuma berkata, aku pernah mendengar Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang berkata mengenai seorang mukmin yang tidak ada padanya, maka Allah akan menempatkannya pada “rodghah al-Khabal” sehingga ia keluar dari apa yang ia katakan”.
“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.” (HR. Ahmad)

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Hudzaifah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Tidak akan masuk surga orang yang suka menebar fitnah.”
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Azhar bin Sa'd dari Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu Umar mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memanjatkan doa ; "Ya Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah dalam Yaman kami.
"Para sahabat berkata ; 'ya Rasulullah, dan juga dalam Nejed kami! ' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membaca doa : "Ya Allah, berilah kami barakah dalam Syam kami, ya Allah, berilah kami barakah dalam Yaman kami.
"Para sahabat berkata ; 'Ya Rasulullah, juga dalam Nejed kami! ' dan seingatku, pada kali ketiga, beliau bersabda ; "Disanalah muncul keguncangan dan fitnah, dan disanalah tanduk setan muncul."
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash berkata, “Sesungguhnya seluruh nabi sebelumku pasti telah menunjukkan semua kebaikan yang ia ketahui kepada umatnya, dan memperingatkan mereka dari semua keburukan yang ia ketahui.
Dan sesungguhnya, kebaikan umat ini terletak pada generasi pertama, adapun generasi belakangan, mereka akan tertimpa cobaan dan perkara-perkara yang kalian ingkari, fitnah datang silih berganti, ketika fitnah itu menimpa, orang yang beriman berkata, ‘Kebinasaanku telah tiba!’ Kemudian fitnah itu berlalu.
Lalu muncul fitnah lagi, orang yang beriman berkata, ‘Inilah saatnya, inilah saatnya!’
Barang siapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan masuk surge, maka hendaknya dia berusaha mati dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaklah dia bergaul dengan manusia dengan baik, sebagaimana dia senang jika manusia bersikap baik kepadanya.
Dan barangsiapa yang berbaiat untuk menaati seorang pemimpin, dia mengikrarkan perjanjian dengan sepenuh hatinya, maka hendaklah dia menaatinya semaksimal mungkin.
Jika ada orang yang berusaha menyelisihinya, maka penggallah leher orang tersebut.” (HR. Muslim)

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il berkata, Telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata, Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Fatimah dari Asma’ berkata : Aku menemui Aisyah saat dia sedang shalat.
Setelah itu aku tanyakan kepadanya : Apa yang sedang dilakukan orang-orang? Aisyah memberi isyarat ke langit.
Ternyata orang-orang sedang melaksanakan shalat (gerhana matahari).
Maka Aisyah berkata : Maha suci Allah.
Aku tanyakan lagi : Satu tanda saja? Lalu dia memberi isyarat dengan kepalanya, maksudnya mengangguk tanda mengiyakan.
Maka akupun ikut shalat namun timbul perasaan yang membingungkanku, hingga aku siram kepalaku dengan air.

Dalam khutbahnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memuji Allah dan mensucikan-Nya, lalu bersabda : Tidak ada sesuatu yang belum diperlihatkan kepadaku, kecuali aku sudah melihatnya dari tempatku ini hingga surga dan neraka, lalu diwahyukan kepadaku: bahwa kalian akan terkena fitnah dalam kubur kalian seperti atau hampir berupa fitnah yang aku sendiri tidak tahu apa yang diucapkan, Asma’ diantaranya adalah fitnah Al Masihud dajjal ; akan ditanyakan kepada seseorang (didalam kuburnya) ; Apa yang kamu ketahui tentang laki-laki ini?
Adapun orang beriman atau orang yang yakin, Asma’ kurang pasti mana yang dimaksud diantara keduanya akan menjawab : ‘Dia adalah Muhammad Rasulullah telah datang kepada kami membawa penjelasan dan petunjuk.
Maka kami sambut dan kami ikuti. Dia adalah Muhammad, ‘diucapkannya tiga kali. Maka kepada orang itu dikatakan : ‘Tidurlah dengan tenang, sungguh kami telah mengetahui bahwa kamu adalah orang yang yakin’.
Adapun orang Munafiq atau orang yang ragu, Asma’ kurang pasti mana yang dimaksud diantara keduanya, akan menjawab ; Aku tidak tahu siapa dia, aku mendengar manusia membicarakan sesuatu maka akupun mengatakannya. (HR. Bukhari)

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf Telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abi Sha'Sha'ah dari ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudzri radliallahu 'anhu, bahwasanya ia menuturkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "tak lama lagi sebaik-baik harta seorang muslim adalah kambing yang ia gembalakan di lereng-lereng gunung dan tempat-tempat hujan turun, ia lari untuk menyelamatkan agamanya dari gelombang fitnah."
Telah menceritakan kepada kami Shadaqah telah mengabarkan kepada kami Ibnu ‘Uyainah dari Ma’mar dari Az Zuhri dari Hind dari Ummu Salamah dan ‘Amru.
Dan dari Yahya bin Sa’id dari Az Zuhri dari Hind dari Ummu Salamah berkata, “Pada suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terbangun lalu bersabda : “Subhaanallah (Maha suci Allah), fitnah apakah yang diturunkan pada malam ini? Dan apa yang dibuka dari dua perbendaharaan (Ramawi dan Parsi)?
Bangunlah wahai orang-orang yang ada di balik dinding (kamar-kamar), karena betapa banyak orang hidup menikmati nikmat-nikmat dari Allah di dunia ini, namun akan telanjang nanti di akhirat (tidak mendapatkan kebaikan).” (HR. Bukhari).

Hudzaifah ra berkata : Saat itu kami sedang duduk-duduk bersama Umar.
Maka berkatalah Umar, “Siapakah di antara kalian yang tahu betul terhadap sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang berkaitan dengan fitnah?”
Maka aku pun menjawab, “Akulah orangnya.”
Maka, Umar berkara, “Sungguh, engkau terhadap masalah ini termasuk orang yang berani.”
Maka aku pun langsung mengatakan permasalah itu di hadapannya, “(Ketahuilah), fitnah yang menimpa seorang laki-laki terkait keluarga, harta, anak, atau tetangganya dapat dilebur dengan shalat, puasa, sedekah, dan melakukan amar makruf dan nahi munkar.”
Umar berkata, “Bukan itu yang aku maksudkan, tetapi fitnah yang menerpa (umat Islam) laksana gelombang samudera.”
Maka Hudzaifah berkata, “(Tenang saja) engkau tidak akan mengalami pedihnya fitnah itu, wahai Amirul Mukminin, karena antara fitnah itu dan diri Anda terdapat pintu yang tertutup (yang menghalanginya).”

Umar balik bertanya, “Apakah pintu tersebut akan terbuka atau didobrak?’ Hudzaifah menjawab, “Pintu tersebut akan didobrak secara paksa.”
Kami (perawi) pun berkata, “Apakah Umar juga mengetahui ‘pintu’ itu?”
Hudzaifah menjawab, “Iya, dia pun juga mengetahuinya seperti siang yang akan mendahului malam.
Ketahuilah, aku tidak menceritakan hal ini dengan mengada-ada.
Biarkan aku pergi untuk bertanya langsung kepada Hudzaifah.
Maka kami pun menyuruh Masruq untuk menanyakannya, maka Hudzaifah pun menjawab, ‘Pintu itu adalah Umar’.” (HR. Al-Bukhari)

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu bahwasanya pernah ditanyakan, “Wahai Rasulullah, apakah ghibah itu?”.
Beliau menjawab, “Kamu menceritakan saudaramu apa yang dia tidak suka”.
Ditanyakan lagi, “Bagaimana pendapatmu, jika pada saudaraku itu seperti apa yang aku katakan?”.
Beliau menjawab, “Jika ada padanya sebagaimana yang kamu katakan berarti kamu telah meng-ghibahnya, tetapi jika tidak ada padanya, maka bererti kamu telah membuatnya (membuat kebohongan fitnah)”.

Dari Ibnu Abbas r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw pernah berjalan melewati 2 (dua) kuburan, kemudian beliau bersabda : “Sesungguhnya 2 (dua) orang ahli kubur itu disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Ya, benar.
Sesungguhnya dosa itu adalah besar.
Salah seorang di antara keduanya adalah berjalan di muka bumi dengan menyebarkan fitnah (mengumpat).
Sedang salah seorang yang lain tidak bertirai ketika kencing”. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah walau masih banyak kekurangan dan mungkin ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan kita semua semakin bersyukur atas karunia dan limpahan nikmat dari Allah SWT.
Wallahu a'lam.

Doa Menghilangkan Rasa Malas Dan Agar Terhindar Dari Sifat Malas

Hendaknya kita membaca dan mengamalkan doa ini ketika muncul sifat dan penyakit malas dalam diri kita.
Maka insyaallah Allah Swt akan menjadikan kita pribadi yang semangat dan jauh dari sifat malas.
Malas (kasal) sendiri adalah sifat tercela dan tidak ada seorang pun yang ingin terjangkit dengan sifat malas.
Dengan kemalasan tidak adanya produktifitas, tidak ada kemajuan dan tidak ada rizki.

Hidup ini tidak akan berkembang jika sifat malas terus menerus dipelihara.
Ibadah dan pekerjaan pun akan terengkalai karena rasa malas.
Yang paling umum adalah malas beribadah, sholat, belajar dan berusaha bekerja.
Karena setiap muslim dituntut untuk senantiasa semangat, bersegera dalam kebaikan, serta memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin.
Sedangkan sifat malas hanya akan membuatnya lalai dan memberikan peluang baginya untuk melakukan hal yang sia-sia.
Dan akhirnya, penyesalan dan kerugianlah yang akan ia dapatkan.
Maka dari itu kita haruslah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi pribadi yang bersemangat dan tidak menyia nyiakan waktu kita.
Selain iu jangan lupa untuk berdoa supaya tidak malas, hal ini dikarenakan hanya Allah Swt lah tempat kita memohon, apalah daya upaya kita tanpa pertolongan Allah Swt.
Jadi cara melawan dan mengatasi rasa malas yang tidak boleh dilupakan adalah dengan berdoa agar dihilangkan sifat malas yang ada pada diri kita.
Lalu bagaimana doa malas yang mustajab dan sesuai sunnah Rasulullah Saw.
Langsung saja untuk lebih jelasnya simak berikut ini lafadz doa untuk menghilangkan rasa malas menurut islam lengkap tulisan arab, Teks latin dan terjemahan bahasa Indonesianya supaya bisa dipahami makna dan isi kandungan didalamya.

Doa Agar Terhindar dari Rasa Malas
اللَّـــهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْحَـمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـِز وَاْلكَسَلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُـبْنِ وَالْبُخْـلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَـهْرِ الرِّجَالِ
Allohumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazani wa a’uudzubika minal ’ajzi walkasali, wa a’uudzubika minal jubni wa bukhli, wa a’uudzubika min gholabatid-daini wa qohrirrijaal
Artinya : Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari rasa susah dan duka, dan aku berlindung kepada Mu dari sifat lemah dan malas, dan aku berlindung kepada Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada Mu dari lilitan hutang dan musuh yang sewenang-wenang.

Selain doa agar tidak malas diatas, ada juga doa agar dihilangkan sifat malas berikutnya yang bisa dibaca sebagai dzikir pada pagi dan petang hari.
Berikut ini lafadz doanya :
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ1، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ2، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Artinya : “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah.
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya.
Bagi-Nya kerajaan dan bagiNya pujian.
Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala se-suatu.
Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya.
Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya.
Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua.
Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur.” (HR Muslim 42088)

Doa Menghilangkan Rasa Malas
Galau, tertimpa musibah, atau urusan-urusan lain baik yang berhubungan dengan urusan duniawi maupun akhirat, pada hakikatnya adalah ciptaan Allah subhânahȗ wa ta'âlâ.
Sehingga Allah sendiri yang akan mampu bekerja menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh hamba-Nya.
Ikhtiar manusia secara lahiriah merupakan media pelengkap sebagai makhluk kasat mata yang memang sepatutnya berusaha seperti demikian.
Berapa banyak orang yang sama-sama bekerja keras mencari uang?
Antara si A dengan si B misalnya, mungkin dalam hal peras otak dan keringatnya sama, namun di antara usaha mereka berdua hasilnya tidak sama.
Jawabnya karena ada faktor x yang mempengaruhi itu.
Latar belakang akademisi, skill, dan lain sebagainya bertindak sebagai perantara (wasilah) saja.
Meyakini ada faktor tidak kasat mata inilah, kita perlu tahu bahwa terdapat dzat yang maha pengatur aneka macam kejadian tersebut, mulai rezeki, mati, keruwetan lika-liku hidup atau apa pun bentuknya, ada dzat yang mengatur yaitu Allah subhânahȗ wa ta'âlâ.
Dalam al-Qur'an dikisahkan bagaimana cerita Nabi Zakariya yang sudah tua renta, di usianya yang ke-90 dan istrinya yang mandul, setelah ia berdoa, kemudian diberi keturunan oleh Allah berupa anak yang diberi nama Yahya.
Seperti pula Nabi Musa yang lari meninggalkan kaumnya.
Setelah ia berdoa, selain mendapatkan tempat perlindungan yang layak, ia juga ditemukan jodohnya.
Dan cerita lain sebagainya.
Sebagai makhluk berakal, tentu kita mempunyai keinginan yang beraneka ragam.
Utang bisa lunas, mempunyai anak yang patuh, dan sejenisnya.
Allah memberikan solusinya, yaitu dengan cara berdoa, memohon kepada-Nya.
Dalam Al-Qur'an, Allah subhânahȗ wa ta'âlâ berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: 'Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan bagi kalian'." (QS Ghâfir: 60).

Menurut as-Sadiy, kalimat ud'ûnî di atas mempunyai arti mintalah kalian niscaya akan aku kabulkan.
Pendapat as-Sadiy ini selaras dengan cerita Qatadah yang bersumber dari Ka'b.
Di antara tiga keistimewaan umat Muhammad dengan umat sebelumnya adalah, jika kalimat perintah berdoa pada Nabi Muhammad berbentuk jama' (plural) kepada semua umatnya.
Sedangkan perintah yang turun pada nabi-nabi sebelumnya, frasa perintahnya hanya berbentuk tunggal (mufrad) kepada para nabi saja sebagaimana pada kalimat berikut ini :
اُدْعُنِيْ أَسْتَجِبْ لَكَ
Artinya: "Berdoalah kamu, niscaya akan Kukabulkan bagimu."
Dari ayat di atas, kita dapat mambil pelajaran, walaupun Allah mahapengatur, namun Allah tidak menutup celah bagi hamba-Nya untuk menyampaikan uneg-uneg atas segala keinginan yang ingin dicapai hamba.
Oleh karena itu, Allah menyuruh berdoa, sebuah ritual penyampai usulan hamba kepada Tuhan-Nya.

Ibnu Abbas mempunyai pandangan sedikit berbeda dari as-Sadiy dalam menafsiri ayat tersebut.
Paman Rasul ini menafsiri arti ud‘ûnî dengan arti "Esakanlah aku, niscaya akan Aku ampuni dosa kalian."
Sedangkan menurut Jarir bin Abdullah menyatakan "Sembahlah aku, niscaya akan Aku ikuti apa kemauan kalian." (Lihat : Ali bin Muhammad al-Mawardi, al-Nukat wa al-'Uyȗn Tafsir al-Mawardi, Dâr al-Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, juz 5, halaman 162-163)

Orang berdoa secara otomatis ia sedang melakukan sebuah ibadah.
Pada lanjutan ayat di atas menyinggung tentang orang yang sombong dari pada ibadah Allah.
Oleh sebab itu, ada ulama yang menyebut, orang yang enggan berdoa sama dengan sombong.
Dilihat dari dalil hadits, terdapat banyak sekali dalil-dalil tentang fadlilah-fadlilah berdoa.
Di antaranya :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ : إِمَّا أَنْ يُعَجِّلَ لَهُ دَعْوَتَهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا
Artinya : "Tidak ada seorang Muslim yang berdoa dengan tidak disertai dengan doa dan memutus hubungan persaudaraan kecuali Allah pasti akan memberikannya salah satu dari tiga hal.
Bisa disegerakan doanya untuk dikabulkan, mungkin pula Allah menyimpannya sehingga dibalas di akhirat kelak.
Dan kemungkinan pula Allah akan menghindarkan dia dari kejadian buruk yang menjadi ganti setara dari doa kebaikan yang ia panjatkan." (HR. Ahmad)

Doa yang tidak langsung dikabulkan oleh Allah, terdapat banyak kemungkinan.
Mungkin Allah akan membalasnya dengan yang dibayangkan hamba atas doanya itu sendiri, atau kemungkinan-kemungkinan lain.
Yang paling penting bagi hamba adalah husnudh-dhan (berprasangka baik) kepada Allah.
Dalam hadits Qudsi dikatakan :
اَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِىْ بِيْ
Artinya : "Aku sebagaimana dugaan hambaku kepadaku."

Allah itu Dzat yang maha pemurah.
Dia malu jika ada hamba meminta kepada-Nya namun saat usai berdoa, seorang hamba pulang dengan tangan hampa. Meskipun tetap berdasar catatan, etika dan aturan berdoa harus diperhatikan betul oleh seorang hamba supaya doanya dikabulkan Allah subhânahȗ wa ta'âlâ. (Ahmad Mundzir)
Demikianlah walau masih banyak kekurangan dan mungkin ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan kita semua semakin bersyukur atas karunia dan limpahan nikmat dari Allah SWT.
Wallahu a'lam.

Doa Agar Diberi Kecerdasan Mudah Menghafal Mengingat Dan Memahami Sesuatu Pelajaran

Doa agar diberi kecerdasan mudah menghafal, doa agar mudah mengingat dan memahami sesuatu, doa agar pelajaran mudah masuk ke otak, doa agar dimudahkan mengingat dan memahami sesuatu ustadz adi hidayat, doa agar cepat paham dalam belajar
Assalamualaikum wr.wb.
Metode belajar yang setiap orang miliki berbeda beda, ada mereka yang belajar dengan banyak menulis, ada juga mereka yang belajar dengan banyak membaca,ada juga mereka yang belajar dengan banyak mengisi soal atau banyak merangkum ada juga mereka yang belajar dengan menghafal materi yang diajarkan.
semua metode tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja. tergantung bagaimana kemampuan seseorang dapat menangkap materi yang disampaikan.
Sebagian besar orang menggunakan metode menghafal dalam belajar, karena menurut mereka dengan menghafal materi yang disampaikan akan memudah mereka untuk mengisi atau mengingat apa yang telah diajarkan kemudian hari.
Namun, ada beberapa orang yang mengalami kesulitan juga dalam metode ini.
Hambatannya adalah daya ingat yang kurang baik karena pola makan atau pola tidur yang kurang baik.
Mereka yang memiliki hambatan untuk menghafal tidaklah perlu khawatir sebenarnya, tingkatkan fokus pada saat menghafal dan banyak meminta bantuan kepada Allah adalah kuncinya.
Jika semua masalah diserahkan hanya kepada Allah maka kita tidak perlu khawatir, yakinlah bahwa apapun yang kita perbuat pasti akan Allah bantu.
Berdoa kepada Allah mungkin tidak akan langsung membuat kita jadi seorang penghafal yang hebat, namun dengan meminta kepada Alkah percayalah bahwa akan Allah mudahkan apa apa yang menjadi urusanmu.
tidak ada tuntunan khusus untuk melafalkan doa kepada Allah swt. meminta kepada Allah swt.
Bisa dilakukan dalam kondisi apapun dan dimanapun tempatnya.
Hanya saja alangkah baiknya jika kita meminta kepada Allah dalam keadaan suci nan bersih, juga dengan adab adab doa yang baik serta dilafakan juga dengan bacaan yang baik.
Apa lagi jika kita melafalkannya pada waktu waktu yang mustajab juga tempat tempat yang tidak tertolak apabila kita berdoa disana.
Doa agar diberi kecerdasan mudah menghafal sebenarnya banyak yang bisa kita amalkan, salah satunya adalah doa berikut :
ALLAAHUMMA ALHIMNII RUSYDII WAQINII SYARRI NAFSII
Artinya : Ya Allah, ilhamkanlah kepadaku kecerdasan dan lindungilah aku dari kejahatan nafsuku.

Doa itu bisa diamalkan baik saat ingin memulai pelajaran atau kegiatan menghafal, alangkah baiknya juga jika doa agar diberi kecerdasan mudah menghafal dibaca dengan rutin selepas menjalankan sholat lima waktu ataupun sholat sunnah.

Berhenti menghafal karena lemahnya ingatan adalah sesuatu yang salah, banyak yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hafalan dan daya ingat, doa agar diberi kemudahan menghafal juga bisa di praktekan untuk doa agar dimudahkan mengingat, apalagi jika niat kita adalah menggagalkan alquran sudahlah pasti Allah akan memberikan kemudahan, ditambah dengan rutin membaca doa agar dimudahkan menghafal dengan keyakinan bahwa Lalah akan mengabulkannya merupakan suatu paduan yang bagus untuk menghafal.
Banyak dari mereka yang mengerti metode menghafal tetapi tidak menggunakannya untuk menghafal alquran, padahal kegiatan yang satu itu adalah hal yang sangat diberkahi Allah swt.

Kadang kadang kita juga bertanya tanya,bagaimana agar kita dapat lebih mudah memahami apa yang guru jelaskan, sedangkan materi yang sedang dijelaskan tidak dapat kita pahami meski sudah membacanya berulang kali, kurangnya fokus dan terlalu banyaknya pikiran bisa jadi pemicunya.

Coba sering seringlah berdzikir, mengulang pelajaran ,dan hanya tanamkan pikiran kepada Allah saja.
Lalu coba dengan rutin membaca doa agar diberi kemudahan memahami pelajaran, seperti berikut ini :

Allaahumma innii astaudi'uka maa 'allamtaniihi fardudhu ilayya 'inda haajatii ilaihi wa laa tansaniihi yaa robbal-'aalamiina.
Artinya : “Ya Allah sesungguhnya saya menitipkan kepada Engkau ilmu-ilmu yang Engkau ajarkan Kepada saya dan Kembalikanlah kepada saya sewaktu saya butuhkan kembali dan janganlah Engkau Lupakan saya kepada ilmu itu, Wahai Tuhan seru sekalian alam”.
Beberapa amalan yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kecerdasan berfikir dan daya ingat antara lain :

Perbanyaklah membaca Al-quran
Dengan membaca al-quran hati dan jiwa kita terasa lebih tentram, otak kita pun terasa lebih ringan daripada terus saja berkutat dengan tugas namun tidka dpaat menyelesaikannya, dengan banyak membaca Al-quran dan juga menghafalnya pun dapat meningkatkan kinerja otak kita, maha kuasa Allah untuk memberi kemudahan untuk umatnya.

Tidur dan beristirahat
Otak juga punya daya kerjanya sendiri, tidka bisa kita terus terusan untuk memforsir otak kita bekerja dan menghafal banyak materi tanpa jeda dan istirahat.
Beristirahat dan tidur dapat memberi waktu untuk otak beristirahat dan menyimpan semua memori kita pada siang hari.
Jadi alangkah baiknya jika pola tidur kita juga terjaga dan teratur.

Meminum madu
Pernah Rasullah saw. Bersabda bahwa barang siapa yang ingin daya ingatnya kuat maka hendaklah meminum madu.
Makan sayuran.
Imam Ali Ar-Ridha berkata : “Biasakanlah dirimu memakan sayur-sayuran karena sayur-sayuran itu tumbuh ditepi-tepi sungai surga Firdaus, disamping itu dia juga mengandung obat untuk segala penyakit, dapat menguatkan syaraf, mendinginkan darah yang panas dan menambah nafsu makanan.”

Hijamah
Hijamah, atau dlama bahas indonesia sering disebut dengan bekam. merupakan salah satu terapi kesehatan yang pernah rasulullah dan sahabat sahabatnya lakukan.
Abu Hurairah (R.A) melaporkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika ada sesuatu yang sangat baik untuk dijadikan obat, itu adalah bekam (hijama).”

Tidak meninggakkan sholat
Sholat bukan hanya sekadar kewajiban untuk umat islam.
Sholat juga menjadi salah satu jalan untuk mencerdaskan otak.
Otak sangat butuh oksigen dan oksigen kita dapatkan dari darah, dengan melaksankan sholat maka peredaran darah akan menjadi lancar.

Berfikir positif
Berpikir negatif cenderung akan membuat amnusia stres hingga tidak dapat menerima apapun dengan baik, lalu bagaimana IQ nya bisa dijalankan dnegan baik ketika seseorang memiliki pikiran terllau berat, berpikirlah positif karena itu akan membuat apa yang disampaikan menjadi lebih mudha masuk ke otak dan mudah diterima.

Berdoa Memintalah hanya kepada Allah
Karena Allah lah yang dpaat mengabulkan apa yang kita inginkan.
Dengan berdoa Allah akan permudah jalan kita dalam belajar.

Doa agar mengingat dan mudah memahami sesuatu akan sangat membantu apabila kita prkatikan dnegan rutin dan percaya bahwa doa itu akan Allah terima, atau mungkin kita bisa berdoa kepada Allah agar apa yang disampaikan oleh guru dapat diterima cepat oleh otak kita.

Dengan amalan amalan sunnah juga doa akan menjadi mudah terijabah.
Nah, itu tadi adalah cara cara dan metode bagaimana agar kita dapat meningkatkan hafalan kita serta meningkatkan kecerdasan kita, Allah swt. Selalu bersama hambanya yang ingin berusaha.
Jangan lupa berdoa dan perbanyak usaha.
Demikianlah walau masih banyak kekurangan dan mungkin ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan kita semua semakin bersyukur atas karunia dan limpahan nikmat dari Allah Swt.
Wallahu a'lam.

Jumat, 24 Juli 2020

Doa Agar Suami Tidak Selingkuh Dengan Wanita Lain

Pembahsan kali ini adalah bacaan doa agar suami tidak selingkuh dengan wanita lain dan setia kepada istri lengkap dalam bahasa arab, latin dan artinya.
Doa ini hendaknya dibaca oleh para istri yang merasa khawatir dan takut apabila laki laki yang merupakan suamiya berselingkuh dengan perempuan lainnya.
Hal ini sering ditemui di banyak rumah tangga, dimana laki laki yang sudah mempunyai istri malah menjalin hubungan kasih dengan wanita lainnya tanpa sepengetahuan istri.
Jika sudah begini, maka resikonya adalah rumah tangga hancur dan keluarga menjadi berantakan serta terancam terjadi perceraian diantara suami dan istri.

Maka dari itu agar rumah tangga bahagia, aman dan tentram hendaknya selalu bermunajat dan berdoa memohon kebaikan kepada Allah Swt.
Khususnya apabila para wanita takut suaminya tidak setia lagi alias mendua dan berselingkuh, maka jangan lupa berdoa agar suami tidak selingkuh dengan wanita lain.
Dan cobalah perbanyaklah amalan-amalan doa, bertasbih, shalawat dan bersedekah untuk mengatasinya.
Insyaallah dengan berdoa, maka Allah Swt akan memberi kelimpahan kasih sayang, saling pengertian, kesetiaan diatnara keduanya, kesabaran dan ketabahan atas segala ujian untuk keluarga Anda.

Selain berdoa, cobalah untuk selalu berbuat adil, penuh perhatian, kasih sayang, romantis serta taat dan patuh kepada perintah suami.
Usaha dan doa adalah yang terbaik yang bisa para istri lakukan.
Sisanya tinggal pasrah dan menyerahkan yang terbaik hanya kepada Allah Swt.

Lalu bagaimana bacaan doa agar suami tidak selingkuh dan sayang sama istri.
Serta bagi yang sudah terlanjur selingkuh bisa melupakan, menjauhi dan meninggalkan selingkuhannya.
Intinya adalah bagaimana doa menyadarkan suami selingkuh agar lepas dari hal hal buruk semacam ini.

Adapun doanya bisa dengan doa apa saja terserah anda asalkan niatnya baik dan ditujukan kepada Allah Swt.
Namun dibawah ini akan dishare beberapa doa yang insyaallah ampuh dan mujarab.
Langsung saja simak berikut ini amalan doa agar suami tidak selingkuh lagi menurut islam lengkap dalam lafadz arab, tulisan latin dan terjemahan bahasa Indonesianya.
Untuk tata caranya tidak ada yang spesial, anda bisa membaca doa ini kapan saja misalnya sehabis sholat dan diwaktu waktu lainnya.

Doa Agar Suami Tidak Selingkuh
وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّى وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِى
Walqoitu alaika mahabbatam manna, walitushna’a ‘alaa ainii.
Artinya : Dan aku telah limpahkan kasih sayang kepadamu yang datang dari-Nya, dan agar engkau diasuh dengan pengawasan-Nya.
Tambah juga dengan doa yang diambil dari Al-Quran berikut ini.
Insyaallah suami akan setia, semakin cintasayang dan tidak selingkuh lagi dengan wanita lain.

Berikut lafadz doanya :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٣١)
Qul in kuntum tuhibbuuna Allaha fattabi ‘uunii yuhbibkumu Allahu wayaghfirlakum zunuubakum wallahu ghafuurun rahiim
Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu."
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surat Al-Imran ayat 31)
Demikianlah walau masih banyak kekurangan dan mungkin ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan kita semua semakin bersyukur atas karunia dan limpahan nikmat dari Allah SWT.
Wallahu a'lam.

Doa Agar Terlihat Cantik Setiap Hari

Doa yang dishare kali ini adalah bacaan doa agar terlihat cantik setiap hari dan membuat wajah seperti bidadari lengkap bahasa arab, latin dan artinya.
Adalah sangat wajar apabila seorang wanita menginginkan penampilan yang menarik, memiliki wajah cantik dan awet muda.
Asalkan kecantikan wajah dan penampilannya hanya ditujukan kepada yang berhak dalam hal ini adalah suaminya yang sah.
Tak jarang para wanita tersebut menghabiskan uang banyak untuk membeli berbagai alat kecantikan dan kosmetik misalnya bedak dan lain sebagainya hanya untuk menunjang penampilannya agar terlihat cantik, manis dan rupawan.

Selain dengan hal hal tersebut, untuk mendapatkan wajah yang alami dan bercahaya seperti bidadari bisa dengan membaca doa agar terlihat cantik luar dalam.
Jadi inner beautynya terpancar serta aura cantik luarnya juga cantik batinnya atau kelakuan akhlaknya.
Ada banyak sekali amalan dan doa agar wajah cantik seperti bidadari yang bisa diamalkan misalnya selalu menjaga wudhu, memperbanyak dzikir dan wirid dan tentu saja tak lupa berdoa agar wajah terlihat cantik dan mempesona serta berseri seri.
Dengan cahaya kecantikan yang memancar, maka suami akan makin cinta dan hubungan rumah tanggakeluarga makin bahagia dan harmonis.
Namun yang lebih penting dari hanya sekedar kecantikan fisik adalah kecantikan hati yaitu bagaimana ibadah dan akhlaknya apakah sesuai dengan syariat agama islam atau tidak.
Karena wanita muslimah yang baik adalah perempuan sholehah sebagaimana hadits Nabi muhammad SAW berikut ini : “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhisannya adalah wanita shalehah” (HR.Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
Untuk lafadz doa supaya cantik dan bercahaya, kita bisa membaca doa apa saja asalkan dipanjatkan hanya kepada Allah swt dan diniatkan dengan niat yang baik dan lurus yaitu semata mata agar suami senang dan bahagia dengan penampilan kita.
Bukannya ditujukan untuk menarik perhatian semua orang yaitu prialaki laki yang bukan haknya.
Karena tidak ada doa khususnya, maka dibawah ini akan kami sajikan beberapa doa agar terlihat cantik didepan suami seperti wajah bidadari yang mungkin bisa dibaca dan amalkan.
Insyaallah doanya ampuh dan mustajab karena diambil dari ayat ayat Al-Quran yang mulia.
Dan langsung saja untuk lebih jelasnya simak berikut ini kumpulan teks bacaan doa agar terlihat cantik luar dalam menurut islam lengkap dalam lafadz arab, tulisan latin dan terjemahan bahasa Indonesianya agar dipahami makna dan isi kandungan didalam doanya.

Doa Agar Terlihat Cantik
رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
rabbanaa atmim lanaa nuuranaa waaghfir lanaa innaka 'alaa kulli syai-in qadiir
Artinya : "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami ; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (Surat At Tahrim ayat 8)

Doa Agar Wajah Cantik
Doa ini dipercaya mempunyai karomah untuk tampilan wajah bersinar dan menjadi permohonan supaya cahaya wajah Nabi Yusuf AS yang terkenal sangat tampan bisa tertular pada orang yang membacakan doa ini.
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
"Idz Qaala Yusufu Li Abihi Yaa Abati Inni Ra Aitu Ahada’ Asyara Kaukabauw Wasy syamsa Wal Qamara Ra aituhum Lii Sajidin"
Artinya : (Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya : "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan ; kulihat semuanya sujud kepadaku". (Surat Yusuf ayat 4)

Doa Agar Wajah Terlihat Cantik
إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً , فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا , عُرُبًا أَتْرَابًا
Innaa insaanaa hunna insaa a. Faja’alnaa hunna abkaaro. ‘uruban atroobaa.
Artinya : Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung.
Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya. (Surat Al Waqiah ayat 35-38)

Doa Agar Terlihat Cantik
وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّى وَلِتُصْنَعَ عَلَىٰ عَيْنِىٓ
Wa alqaitu ‘alaika mahabbatan minnii wa litushna’a ‘alaa ‘ainii
Artinya : Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku. (Surat At Thaha ayat 39)
Demikianlah teks bacaan doa agar terlihat cantik setiap hari dan membuat wajah seperti bidadari lengkap bahasa arab, latin dan artinya.
Insyaallah dengan membaca doa diatas secara istiqomah, maka wajah kita menjadi lebih cerah dan bercahaya luar dalam sehingga suami pun makin cinta.
Walahu a'lam.

Pengertian Riba Jahiliah Dalam Al-Qur'an Dan Sunnah Lengkap

Definisi Riba Riba menurut bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik, riba juga berarti tumbuh dan membes...