Minggu, 26 Juli 2020
Doa Menghilangkan Rasa Malas Dan Agar Terhindar Dari Sifat Malas
Doa Agar Diberi Kecerdasan Mudah Menghafal Mengingat Dan Memahami Sesuatu Pelajaran
Jumat, 24 Juli 2020
Doa Agar Suami Tidak Selingkuh Dengan Wanita Lain
Doa Agar Terlihat Cantik Setiap Hari
Kamis, 23 Juli 2020
Amalan Doa Agar Punya Penampilan Oke Dan Harta Melimpah Ruah
Doa Dan Dzikir Supaya Dipermudah Mendapatkan Keturunan Lengkap Arab, Latin, Dan Artinya
Bacaan Wirid Dan Doa Ringkas Selepas Sholat Lima Waktu Lengkap
"Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati.”
Demikian sabda Rasulullah sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari.
Dzikir tentu bisa dilakukan kapan saja, baik dalam hati maupun lisan, salah satunya adalah dzikir setelah melaksanaan sembahyang fardhu.
Selepas menunaikan shalat fardhu lima waktu, seseorang dianjurkan meluangkan waktu sebentar untuk berdzikir.
Amalan ini menjadi rutinitas (wirid) as-salafus shalih yang memiliki dasar yang kuat dari Sunnah Nabi.
Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar pada Bâbul Adzkâr ba‘dash Shalâh mengatakan bahwa ulama telah bersepakat (ijma’)
tentang kesunnahan dzikir usai shalat yang ditopang oleh banyak hadits shahih dengan jenis bacaan yang amat beragam.
Berikut ini adalah di antara rangkaian bacaan dzikir sesudah shalat maktubah yang disusun pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Muhammad bin Abdullah Faqih (rahimahullâh) sebagaimana dikutip dari Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah.
Beliau mengutipnya antara lain dari hadits riwayat Muslim, Bukhari, Abu Dawud, serta kitab Bidâyatul Hidâyah dan lainnya.
1. Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali :
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ×٣
2. Memuji Allah dengan kalimat :
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام
Ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim.
Dalam riwayat lain sebagaimana dikutip Bidâyatul Hidâyah :
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.
3. Lalu Membaca :
اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.
Bacaan ini bisa kita temukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Muslim (muttafaqun ‘alaih).
Dalam Bidâyatul Hidâyah disebutkan :
اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَآدَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.
4. Berdoa agar diberi kemampuan untuk mengingat (dzikir), bersyukur, dan beribadah secara baik kepada Allah :
اَللَّـهُمَّ اَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. (HR Abu Dawud)
5. Dilanjutkan dengan membaca :
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.
(dibaca tiga kali tiap selesai shalat fardhu, khusus setelah maghrib dan shubuh sepuluh kali)
6. Memohon perlindungan dari ganasnya neraka :
اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ
(tujuh kali bakda maghrib dan shubuh)
7. Membaca Ayat Kursi :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
8. Membaca Surat al-Baqarah ayat 285-286 :
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ.
9. Disambung dengan penggalan dari Surat Ali Imran :
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ، إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ، قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
10. Membaca Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, lalu Surat al-Fatihah
11. Membaca tasbih, hamdala, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali :
سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣
اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣
اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣
12. Kemudian dilanjutkan dengan :
اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُيُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِا للهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ. أَفْضَلُ ذِكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
(Dibaca 300 kali bakda shubuh, 100 kali bakda isya, 50 kali bakda dhuhur, 50 kali bakda ashar, dan 100 kali bakda maghrib)
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
(dibaca bakda shubuh 300 atau 100 kali)
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
13. Wirid kemudian ditutup dengan doa sesuai dengan harapan masing-masing.
Demikianlah walau masih banyak kekurangan dan mungkin ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan kita semua semakin bersyukur atas karunia dan limpahan nikmat dari Allah SWT.
Wallahu a'lam.
Kumpulan Doa Pilihan Sehari-hari Lengkap Arab, Latin, Dan Artinya
Niat Doa Puasa Arafah Dan Tarwiyah Berikut Keutamaannya Lengkap
Puasa arafah adalah sebuah ibadah sunnah tahunan yang di kerjakan bertepatan dengan hari arafah atau tanggal 9 dzulhijjah dalam perhitungan kalender hijriyah.
Pelaksanaan dari puasa arafah di anjurkan bagi mereka yang tidak sedang beribadah haji, adapun untuk orang yang sedang berhaji tidak di sunnahkan untuk berpuasa di hari arafah.
Dengan begitu yang belum bisa berangkat haji karena keterbatatasan biaya, tidak perlu khawatir sebab masih bisa menjalankan ibadah lain yang tidak kalah tinggi pahalanya.
Namun perlu di ketahui bahwa di anjurkannya puasa sunnah arafah ini tidak di sebabkan karena sedang melaksanakannya wukuf orang-orang yang sedang beribadah haji di padang arafah, tetapi di sebabkan karena datangnya hari arafah.
Karena tidak dapat di pungkiri ternyata waktu antara indonesia dan makah berbeda, bahkan perbedaan tersebut mencapai 4 sampai 5 jam.
Sementara untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah tidak bisa tergantung pada waktu negara lain tetapi harus mengikuti waktu negara masing-masing baik itu hitungan jam atau waktu awal penanggalan bulan, sama juga dengan amalan lainnya beberapa contohnya seperti dhuha, sholat tasbih, tahajud dan semisalnya.
Hari arafah menjadi sebuah waktu yang sangat istimewa dan memiliki keutamaan-keutamaan tersendiri, yang mana saat tersebut adalah puncak dari berkumpulnya orang-orang yang beribadah haji untuk wukuf di arafah tepatnya sehari sebelum hari raya idul adha.
Sementara di sisi lain, umat islam seluruh dunia menyambut hari arafah dengan melaksanakan pauasa sunnah, kecuali mereka-mereka yang belum tahu dan tidak percaya bahwa hari arafah adalah waktu yang sangat di unggulkan, maka untuk itu menghafal niat puasa idul adha menjadi sebuah keharusan.
Keutamaan Puasa Arafah
Dari semua jenis ibadah baik itu sunnah atau wajib, yakin dari masing-masingnya memiliki keutamaan-keutmaan yang lebih di unggulkan baik berupa pahala atau kebaikan seperti halnya juga pada puasa arafah tanggal 9 dzulhijjah atau sehari sebelum hari raya idul adha.
Di mana untuk puasa sunnah sunnah sebagaimana yang di jelaskan dalam sebuah hadits bahwa untuk puasa arafah bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang, sebagaimana bunyi haditsnya yaitu : Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Artinya : “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.
Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Sedangkan untuk keutamaan dari puasa tarwiyah yang di laksanakan pada tanggal 8 dzulhijjah atau sehari sebelum puasa arafah sebelum idul adha, sebagaimana tercantum dalam salah satu hadits yang artinya, “Bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun”.
Akan tetapi peringkat dari hadits ini dhoif atau tidak kuat riwayatnya, dan para ulama sepakat bahwa boleh mengamalkan hadits dhoif hanya dalam rangka fadla’ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan) selagi hadits tersebut tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
Keutamaan Puasa Idul Adha
Memang harus di akui bahwa 10 hari pertama pada bulan dzulhijjah sebelum tiba hari raya idul adha menjadi waktu yang lebih utama untuk di isi dengan kebaikan dan amal shalih terutama puasa, sehingga sebenarnya puasa sunnah tidak hanya di anjurkan di lakukan 2 hari saja yang di sebut dengan arafah dan tarwiyyah tetapi juga lebih istimewa apabila di kerjakannya sejak tanggal awal, dan tentunya pernyataan ini tercantum dalam salah satu hadits yang berbunyi : Abnu Abbas RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ
Diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Para sahabat bertanya : Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda : Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid. (HR Bukhari).
-Hari 1 bulan Dzulhijah merupakan hari di mana Allah swt mengampuni dosanya Nabi Adam as.
Barang siapa berpuasa pada hari tersebut, Allah swt akan mengampuni segala dosanya.
-Hari 2 bulan Dzulhijah adalah hari di mana Allah swt mengabulkan doa Nabi Yunus dengan mengeluarkannya dari perut ikan.
Barang siapa berpuasa pada hari itu seolah olah telah beribadah selama satu tahun penuh tanpa berbuat maksiat sekejap pun.
-Hari 3 bulan Dzulhijah merupakan hari di mana Allah swt mengabulkan doa Nabi Zakaria.
Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah swt akan mengabulkan segala do’anya.
-Hari 4 bulan Dzulhijah merupakan hari di mana Nabi Isa AS dilahirkan.
Barang siapa berpuasa pada hari itu akan terhindar dari kesengsaraan dan kemiskinan.
-Hari 5 bulan Dzulhijah merupakan hari di mana Nabi Musa AS dilahirkan,
Barang siapa berpuasa pada hari itu akan bebas dari kemunafikan dan azab kubur.
-Hari 6 bulan Dzulhijah merupakan hari dimana Alloh swt.
Membuka pintu kebajikan untuk Nabinya, barang siapa berpuasa pada hari itu akan dipandang oleh Alloh dengan penuh Rahmat dan tdk akan diadzab.
-Hari 7 dzulhijjah merupakan hari ditutupnya pintu jahannam dan tidak akan dibuka sebelum hari kesepuluh lewat.
Barang siapa berpuasa pada hari itu Allah swt akan menutup tiga puluh pintu kemelaratan dan kesukaran serta akan membuka tigapuluh pintu kesenangan dan kemudahan.
-Hari 8 dzulhijjah merupakan hari Tarwiyah.
Barang siapa berpuasa pada hari itu akan memperoleh pahala yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh Allah swt.
-Hari 9 dzulhijjah merupakan hari Arafah. Barang siapa berpuasa pada hari itu puasanya menjadi tebusan dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
-Namun yang namanya manusia kebanyakan merasa sukar dan malas untuk lama-lama beribadah, meski keutamaan atau pahalanya sudah di perjelaskan dalam berbagai rangkaian hadits.
Maka dari itu apabila memang tidak memungkinkan mengerjakan 9 hari dari tanggal 1 hingga sebelum idul adha maka setidaknya jangan tinggalkan untuk puasa tarwiyah dan arafah 2 hari saja sebeb hadits lain mengetakan yang artinya : “Jika tiba hari Arafah, tidaklah seseorang masih mempunyai setitik iman dalam hatinya melainkan ia akan diampuni.
Lantas ada yang bertanya : Ya Rasulallah, apakah terkhusus bagi yang wukuf di Arafah saja atau untuk semua manusia ?
Rasulullah menjawab : Untuk semua manusia” (HR. Abu Daud).
Sedangkan bagi orang yang mau mengerjakan puasa arafah beserta tarwiyah dan sebelum idul adha tidak hanya sekedar mengetahui tanggal waktu pelaksanaannya saja tetapi juga harus memahami seputar tata cara, hal yang membatalkan serta syarat rukun puasa sunnah termasuk niat.
Yang mana untuk panduan caranya sendiri puasa tanggal 8 dan 9 dzulhijjah ini tidak ada perbedaan dengan puasa sunnah lainnya yaitu di awali sejak terbit hingga terbenamnya matahari, sementara untuk bacaan niat lengkapnya bisa langsung di simak di bawah ini.
Niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ التَّرْوِيَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma taerwiyata sunnatan lillahi ta’aala
Artinya : Saya niat puasa sunnah tarwiyah karena Allah Ta’ala.
Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillahi ta’aala
Artinya : Saya niat puasa sunnah arafah karena Allah Ta’ala
Niat Puasa Sunah Tanggal 1-7 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillahi ta’alaa
Artinya : Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala
Itulah sekilas dari pembahasan niat puasa arafah dan semua hal yang mencakup keunggulan dan keutamaannya.
Semoga dengan adanya artikel ini menjadi sebuah peringatan dan pengetahuan bahwa bagi siapa saja yang menginnginkan pahala yang tinggi jangan sampai meninggalkan hari arafah begitu saja tanpa di isi dengan amalan puasa.
Silahkan pelajari lebih lanjut semua yang berkaitan dengan niat doa keutamaan puasa arafah dan tarwiyah idul adha dilaksanakan pada tanggal dzulhijjah 10 hari asyura dan lain sebagainya.
Demikianlah walau masih banyak kekurangan dan mungkin ada kesalahan mohon maaf yang sebesar besarnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan kita semua semakin bersyukur atas karunia dan limpahan nikmat dari Allah SWT.
Wallahu a'lam.
Doa Setelah Sholat Tarawih Dan Dzikir Sesudah Witir Lengkap
Doa Setelah Sholat Istikharah Lengkap Arab, Latin, Dan Artinya
Pengertian Riba Jahiliah Dalam Al-Qur'an Dan Sunnah Lengkap
Definisi Riba Riba menurut bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik, riba juga berarti tumbuh dan membes...
-
Puasa arafah adalah sebuah ibadah sunnah tahunan yang di kerjakan bertepatan dengan hari arafah atau tanggal 9 dzulhijjah dalam perhitungan ...
-
Hati adalah bagian tubuh yang mempunyai peran penting dalam perilaku seorang manusia. Sebagaimana sabda Rasul : “Ingatlah sesungguhnya di da...
-
Definisi Riba Riba menurut bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik, riba juga berarti tumbuh dan membes...