Kamis, 20 Agustus 2020

Pertanyaan seorang Yahudi ke nabi Muhammad

Dalam berbagai riwayat dan juga Al-Qur'an telah dijelaskan akan keindahan di dalam surga. Para penghuni surga dipastikan akan memperoleh kenikmatan yang luar biasa dari Allah SWT. Tanpa kecuali makanan yang berlimpah dan sangat lezat.

Lantas, apa sebenarnya makanan pertama yang akan disuguhkan untuk para penghuni surga?

Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah kajian menyampaikan, dalam HR Imam Muslim dikisahkan mengenai makanan yang akan disuguhkan pertama kali bagi penghuni surga.

Dalam riwayat tersebut diceritakan jika Tsauban yang merupakan sahabat Rasulullah SAW pernah berdiri di sisi Rasulullah SAW. Saat itu datang seorang Yahudi dan mengucapkan salam kepada Rasulullah SAW.

Orang Yahudi tersebut bertanya, "Di mana manusia, saat bumi digantikan dengan bumi yang lain?"

Rasulullah SAW menjawab, "Mereka dalam kegelapan sebelum jembatan."

Maka Yahudi itu bertanya kembali, "Siapakah orang pertama yang melintas di jembatan itu saat kiamat nanti?"

Rasulullah SAW menjawab, "Orang-orang fakir di kalangan Muhajirin."

"Lalu apa santapan pertama mereka nanti saat di surga?" tanya Yahudi kembali.

"Bagian pinggir hati ikan paus," kata Rasulullah SAW.

Lalu Yahudi itu bertanya lagi, "Apa makanan mereka setelah itu?"

Rasulullah SAW menjawab, "Akan disembelihkan untuk mereka sapi jantan surga yang akan dimakan di pinggiran-pinggiran surga."

"Lalu apa minuman mereka?" tanya Yahudi itu lagi.

"Dari mata air yang bernama Salsabila," jawab Rasulullah SAW.

"Engkau benar," kata Yahudi itu.

Dalam percakapan itu, Yahudi tersebut juga menyampaikan jika kedatangannya untuk bertanya sesuatu yang hanya bisa diketahui oleh utusan Allah SWT. 

Maka Rasulullah SAW bertanya, "Apakah bila aku menyampaikan kepadamu akan bermanfaat bagimu?"

Dia menjawab, "Aku mendengar dengan kedua telingaku. Aku datang kepadamu tentang anak (maksudnya tentang kapan anak menyerupai ayahnya atau ibunya)."

Maka Rasulullah SAW bersabda, "Bila sperma laki-laki mendahului sperma perempuan, maka anak itu akan menyerupai ayahnya. Dan apabila sperma perempuan mendahului sperma laki-laki, maka yang lahir adalah menyerupai ibunya."

"Sungguh engkau benar, sesungguhnya engkau adalah seorang Nabi," kata Yahudi itu dan pergi.

Setelah Yahudi itu pergi, Rasulullah SAW menyampaikan jika sebenarnya dia sama sekali tak mempunyai pengetahuan akan pertanyaan yang disampaikan orang Yahudi tersebut. Termasuk pada makanan yang disuguhkan pertama kali bagi penghuni surga. Sampai pada akhirnya Allah SWT mengirimkan jawaban.

Dalam riwayat lain disebutkan jika jawaban yang disampaikan oleh Rasulullah SAW itu adalah bisikan Malaikat Jibril. Jawaban atas pertanyaan makanan pertama di surga hingga pertanyaan mengenai anak itu tak disebutkan dalam Al-Qur'an, melainkan dalam Kitab Taurat ada di dalamnya.

Rabu, 19 Agustus 2020

7 Nama Surga yang Tercantum di Dalam Alquran

Setiap manusia mendambakan agar bisa masuk surganya Allah SWT. Meski tak mudah, manusia tetap berusaha untuk melakukan segala perbuatan baik dan memperbanyak beribadah untuk merasakan nikmatnya surga.

Tentunya, surga hanya diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah SWT yang taat kepada-Nya. Allah SWT berfirman dalam QS. As-Sajdah ayat 17 yang artinya:

"Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan."

Untuk menjadi penghuni surga, tidak ada salahnya mengetahu tujuh nama-nama surga seperti dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (13/8/2020).

1. Surga Firdaus

Allah SWT menciptakan surga ini dari emas.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mu'minun ayat 1-11 yang artinya:

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."

Terjemahan surat di atas telah dijelaskan siapa saja calon penghuni surga Firdaus. Wallahualam.

2. Surga Adn

Jika surga Firdaus diciptakan Allah SWT dari emas, makan surga Adn diciptakan dari intan putih.

Siapa saja penghuninya?

Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Rad ayat 22-24 yang artinya:

"Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."

3. Surga Al Jannah

Di dalam Alquran, kata Al-Jannah disebutkan sekitar 54 kalo di dalam 28 surat. Makna Jannah adalah sebuah tempat penuh kenikmatan, keindahan, dan banyak kebun-kebun dengan pohon yang berbuah.

4. Surga Darussalam

Darussalam yang berartikan rumah keselamatan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Yunus ayat 25 yang artinya:

"Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)."

Bagaimana dengan calon penghuninya? Ini dijelaskan dalam QS. Al-An'am ayat 127 yang artinya:

"Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan."

5. Surga Ma'wa

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Naziat ayat 40-41 yang artinya:

"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, surgalah tempat tinggal(nya)."

Menurut para sebagian ulama, surga ini diperuntukkan bagi para syahid dan letaknya disebelah kanan Arsy yang menjadi tempat tinggal.

6. Surga Jannatul Khuldi

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Furqan ayat 16 yang artinya:

Katakanlah: “Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau Jannatul Khuldi (surga yang kekal) yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa?” Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?”

7. Surga Dar al-Mukamah

Allah SWT berfirman dalam QS. Fathir ayat 34-35 yang artinya:

"Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu"."

Itulah ketujuh nama-nama surga yang dijadikan tempat idama bagi setiap manusia. Semoga kita semua bisa mencapai salah satu surga tersebut, ya.

Dialog Musa dengan Iblis tentang Hati Manusia

Dikisahkan, ketika Nabi Musa AS duduk dalam suatu majelis, tiba-tiba iblis datang dengan memakai jubah panjang penutup kepala yang berwarna-warni. Ketika hendak mendekati Nabi Musa iblis melepas dan meletakkan jubahnya.

Lalu dia menghampiri Musa dan berkata, "Assalamualaikum semoga keselamatan tetap tercurah kepadamu. Musa bertanya,"Engkau siapa?

"Aku adalah iblis," jawabnya.

"Semoga Allah tidak memanjangkan hidupmu. Apa yang membuatmu datang kemari?" iblis berkata "Aku datang untuk mengucapkan salam kepadamu, karena kedudukan dan derajatmu di sisi Allah SWT." Musa bertanya lagi, "Apa yang aku lihat pada dirimu tadi?"

"Sebuah jubah panjang yang aku gunakan untuk menyambar hati manusia," jawab iblis.

Musa bertanya, "Perbuatan apa yang jika dilakukan manusia, engkau bisa menguasainya?”

Iblis menjawab, "Jika dia membanggakan diri, menganggap amalnya banyak dan lupa terhadap dosa-dosanya. Aku akan mengingatkanmu tiga hal.

Pertama, jangan berduaan dengan perempuan yang tidak halal bagimu karena apabila seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan yang tidak halal baginya, maka aku pasti menjadi temannya sehingga aku mengujinya dengannya. Kedua, jangan engkau menjanjikan sesuatu kepada Allah kecuali engkau menepatinya.

Ketiga, jangan menetapkan satu sedekah kecuali engkau melaksanakannya. Sesungguhnya setiap kali seorang menetapkan satu sedekah, lalu tidak melaksanakannya, maka aku pasti menjadi temannya sehingga aku menghalanginya dari menepatinya.

Kemudian iblis berpaling sambil berkata. "Celaka setelah mengetahui sesuatu yang aku jadikan manusia."

Dialog antara Musa dan Iblis ini diceritakan Imam Al-Ghazali dalam Ikhtisar Ihya Ulumiddin tentang cara meredam syahwat kemaluan. Ghazali mengatakan terkadang urusan ini berakhir dengan pemilik syahwat kemaluan merindukan tempat tertentu dimana dia tidak mau melampiaskan syahwatnya kecuali di sana.

"Perbuatan ini lebih rendah daripada binatang dan amat tercela. Selamanya berlebih-lebihan adalah perbuatan tercela," katanya.

Berlebih-lebihan disini dalam artian dominasi syahwat sudah sampai di luar batas rasional. Tetapi menghilangkan syahwat secara total seperti orang impoten juga tercela, maka yang paling baik adalah pertengahan.

Setiap kali syahwat kemaluan melewati batas, maka redamlah dengan lapar (puasa) atau menikah Rasulullah bersabda. "Wahai para pemuda, menikahlah. Barangsiapa tidak mau menikah, maka dia harus berpuasa karena puasa akan menjadi perisai pelindungnya."

5 perintah Allah kepada nabi Khidir

Tak semua orang Islam mengetahui Nabi Khidir AS. Soalnya, Nabi yang satu ini memang tak termasuk 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui.

Namun ternyata nabi yang satu ini memiliki kisah populer semasa hidupnya. Beliau bahkan diabadikan dalam jurnal 1001 kisah  teladan Muslim.

Dalam kisah tersebut Nabi Khidir AS menceritakan bahwa beliau mendapatkan lima perintah dari Allah SWT ketika tidur. Lima perintah tersebut bukanlah perintah sembarangan dan tentu saja harus dilaksanakan.

Ketika dalam keadaan tidur, Nabi Khidir AS bermimpi Allah Ta’ala memerintahkannya untuk berjalan ke arah barat. Tidak cukup sampai di sana, Allah juga memerintahkan beliau untuk melakukan lima hal terkait peristiwa yang akan ditemui sepanjang perjalanan. Perintah tersebut berbunyi:

“Pertama, makanlah apa yang engkau lihat (hadapi). Kedua, sembunyikan apa yang engkau temukan. Ketiga, terimalah apa yang datang kepadamu. Keempat, jangan kecewakan yang datang kepadamu. Kelima, larilah engkau dari apa yang ditemui.”

Karena itu merupakan perintah langsung dari Allah, maka keesokan harinya Nabi Khidir AS melaksanakannya. Ia kemudian berjalan ke arah barat. Dalam perjalanannya yang cukup panjang tersebut, Nabi Khidir AS bertemu dengan sebuah bukit.

Namun, ia kemudian merasa bingung karena perintah pertama dari Allah adalah “Makanlah apa yang engkau temui.” Akhirnya beliau berkata “Aku,” ujar Nabi Khidir ‘Alaihis salam, “diperintahkan untuk memakan apa yang aku temui, tapi ini sungguh mustahil (memakan bukit).”

Hingga pada akhirnya beliau mendekati bukit tersebut. Namun ternyata Allah berkehendak lain, terjadinya sebuah keajaiban. Bukit yang tadinya luas tersebut mengecil hingga hanya menjadi sebesar roti. Kemudian ia pun segera mengambilnya dengan tangan dan memakannya.

“Alhamdulillah, aku telah berhasil melakukan perintah pertama. Mudah-mudahan Allah Ta’ala memudahkan bagiku untuk menerima pelajaran yang tersirat di dalamnya.” ujar Nabi Khidir ‘Alaihi salam, lalu melanjutkan perjalanan.

Setelah itu, di tengah perjalanan dirinya kembali bertemu dengan mangkuk berbentuk emas. Sesuai dengan perintah kedua, yakni untuk menyembunyikan apa yang ditemui maka Nabi Khidir sesegera mungkin menggali tanah untuk menyembunyikan mangkuk emas tersebut.

Namun ternyata, sebuah keanehan kembali terjadi. Mangkuk emas yang tadi di tanamnya itu bisa bergerak dan keluar dari tanah seperti sedia kala, bahkan hal ini terjadi beberapa kali. Nabi Khidir ‘Alaihi salam tidak menghiraukan mangkuk emas tersebut.
Beliau kembali melanjutkan perjalanannya. Ketika itu ada seekor burung kecil yang datang menghampirinya, ia dikejar oleh seekor elang. Nabi Khidir teringat dengan pesan Allah yang ketiga yaitu, terimalah apa yang datang padamu. Maka dari itu, dirinya menyimpan burung tersebut dengan baik.

Namun, tidak lama setelah itu adalah seekor elang yang kelaparan. Si elang tersebut bertanya, “Apakah Tuan melihat seekor burung yang tengah berlari? Aku didera lapar. Jika melihatnya, tolong beritahukan kepadaku.”

Teringat akan pesan yang keempat yaitu jangan kecewakan yang datang kepadamu, penuhi hajatnya. Hal inilah yang membuat dirinya merasa kebingungan, sebab disatu sisi dirinya kasihan jika harus melepaskan burung kecil untuk jadi santapan elang.

Akhirnya ia mendaptkan ide, Nabi Khidir membuat sebuah kesepakatan dengan burung kecil dan juga elang. Yaitu beliau hendak memotong bagian tubuh burung kecil, sebagiannya diberikan kepada elang, keduanya pun sepakat.

Beliau memberikan potongan kecil tersebut kepada elang. Setelah menyantap makanannya, burung elang ini pun pergi, kemudian burung kecil yang tadi disimpan pun akhirnya dilepaskan. Alhamdulillah, bisik Nabi Khidir ‘Alaihis salam, karena Allah Ta’ala aku bisa melakukan apa yang diperintahkannya.

Nabi Khidir kembali melanjutkan perjalanannya, dia bertemu dengan seonggok bangkai. Namun perintah kelima menyatakan bahwa dirinya harus meninggalkan apa yang ditemui. Akhirnya beliau bergegas untuk mencari tempat istirahat dan pada malam harinya ia berdoa meminta penunjuk atas hikmah di balik peristiwa yang sudah dialaminya tersebut.

Dalam tidurnya ia kembali bermimpi. Pertama, yang diperintahkan untuk dimakan itu marah. Mula-mula terlihat besar, tapi jika bersabar, mengawal, dan menahannya maka kemarahan itu semakin kecil, tidak terasa. Sedangkan mangkuk emas merupakan perlambang kebaikan. Meski disembunyikan seperti apa pun, dia akan tetap terlihat.

Ketiga, burung kecil merupakan perlambang amanah yang harus diterima dan jangan dikhianati. Keempat, jika ada orang yang datang menyampaikan keperluan, berikanlah meski engkau membutuhkannya. Terakhir, perintah kelima, bau yang busuk itu merupakan ghibah atau menceritakan keburukan seseorang sehingga harus ditinggalkan.

Demikianlah kisah lengkap mengenai Nabi Khidir dan lima perintah dari Allah SWT. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah jelas memiliki faedah yang bisa dijadikan sebagai pengajaran bagi kita semua. Semoga kisah ini membuat kita menjadi hamba yang lebih bertakwa dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Pengertian Riba Jahiliah Dalam Al-Qur'an Dan Sunnah Lengkap

Definisi Riba Riba menurut bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik, riba juga berarti tumbuh dan membes...